Canangkan Program Unggulan Gubernur NTT, Bupati Lay Tak Sempat Hadiri RDP

Atambua, GerbangNTT. Com - Bupati Belu, Willybrodus Lay tak sempat hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Lintas Komisi DPRD Belu dan Kelompok Tani Nelayan Paroki Stella Maris Atapupu terkait pemanfaatan Excavator bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang di gelar di ruang sidang utama DPRD Belu, Senin (14/09/2020).

Ketidakhadiran orang nomor satu di Belu itu lantaran bertepatan dengan kegiatan pencanangan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang merupakan salah satu program unggulan Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat di Dusun Ainiba, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak.

Pencanangan TJPS dilakukan oleh Bupati Lay bersama Kapolres Belu, AKBP Khairul Saleh, Dandim 1605/Belu, Letkol Inf. Wiji Untoro, Kajari Belu, Alfons Loemau, Kabid Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Steven Lay, Pimpinan OPD, pendamping TJPS dan Camat Kakuluk Mesak, serta warga desa Fatuketi.

Terkait RDP Lintas Komisi DPRD Belu yang berlangsung di ruang sidang utama DPRD Belu dan dipimpin Wakil Ketua II DPRD Belu, Cyprianus Temu yang dihadiri sejumlah Anggota DPRD Belu tersebut digelar berdasarkan rekomendasi Komisi II DPRD Belu yang sebelumnya menerima dan membahas pengaduan Kelompok Tani Nelayan Paroki St. Stella Maris Atapupu beberapa waktu lalu.

Pantauan media ini, saat awal mulai dibuka rapat oleh Wakil Ketua II DPRD Belu, Cyprianus Temu selaku pimpinan rapat, langsung diwarnai dengan usul saran yang disampaikan oleh sejumlah Anggota DPRD Belu yang meminta agar Bupati Belu, Willybrodus Lay untuk turut hadir.
Pihak Sekretariat DPRD Belu sempat mengkonfirmasi Bupati Belu, namun hasil konfirmasi diinformasikan Bupati Lay tidak sempat hadir dalam RDP lantaran ada kegiatan lain.

Informasi yang diperleh media ini, Bupati Lqy tak sempat menghadiri RDP lantaran bertepatan dengan kegiatan Bupati Lay yakni Pencanangan Kegiatan Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Dusun Ainiba, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak.

Meski tak dihadiri Bupati Lay, RDP tetap dilanjutkan dengan agenda penyampaian kelompok penerima manfaat terkait substansi persoalan yang mereka alami kepada semua anggota DPRD Belu.

"Tujuan kami datang ini mau berdialog langsung dengan Pak Bupati, sesuai harapan kami di Komisi II. Bukan maksud apa, supaya maksudnya pembicaraan kami ini jangan dipelintir sesuai kepentingan-kepentingan masing-masing. Maka kami perlu dengar langsung dari Pak Bupati dan Pak Bupati juga dengar langsung dari kami," ungkap Ketua II DPP Paroki Stella Maris Atapupu, Frans Saik Lopez.

Setelah mendengar penyampaian pihak Kelompok Tani Nelayan, sejumlah Anggota DPRD Belu menangapinya dengan menyampaikan pendapat dan usul saran.

Usul saras berlangsung alot dan diwarnai hujan interupsi antara sesama Anggota DPRD Belu hingga akhirnya pimpinan rapat mengakhiri dan menyimpulkan agar RDP ditunda hingga kehadiran Bupati Belu.

"RDP hari ini, kita akan lanjutkan pada saat penandatangan berita acara saat Bupati hadir baru kita diskusi lagi sebelum penandatanganan," pungkas Cypri Temu.

Sebagai informasi, saat RDP hadir unsur pemerintah yang diwakili oleh mantan Kadis Perikanan Kabupaten Belu, Egi Nurak namun tidak dapat memberikan klarifikasi lantara tidak mengetahui adanya bantuan exvavator dari KKP untuk Kelompok Tani Nelayan baik proses memperolehnya, keberadaan dan pemanfaatan excavator tersebut.

[No/G-Ntt]
Lebih baru Lebih lama