Pilkada Belu 2020: Wujudkan Kamtibmas Kondusif, Polisi Bersinergi dan Himbau Bijak Bermedsos

Atambua, GerbangNTT. Com - Kepolisian Resort (Polres) Belu terus  merupaya untuk mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) dalam menyongsong Pilkada Belu 2020.

Upaya pihak Polres Belu itu dilakukan dengan membangun komunikasi, koordinasi dan bersinergi dengan semua pihak sehingga pelaksanaan Pilkada Belu 2020 dapat berjalan mulai dari tahapan awal hingga selesai dapat berjalan lancar, aman dan damai.

Hal ini disampaikan Kapolres Belu, AKBP Cliffry S. Lapian kepada media ini ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/07/2020).

Menurut Kapolres Cliffry, pihaknya akan melakukan upaya pencegahan, preemtif dan preventif juga memaksimalkan patroli sehingga Kamtibmas menyongsong Pilkada Belu 2020 dapat terpelihara.

"Berkaitan dengan Pilkada, tahapan sudah berjalan kembali mulai tanggal 15 Juni. KPU juga sudah mulai kegiatan-kegiatan tahapan seperti pemutakhiran data. Jadi kita juga menyesuaikan, kita dari kepolisian sesuaikan dari segi pengamanannya kita sudah mulai melakukan koordinasi, komunikasi kemudian patroli, juga menempatkan personil di sana (Kantor KPU dan Bawaslu Belu)," ungkap Kapolres Clriffry.

Menurut Kapolres, koordinasi juga dilakukan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama terutama partai politik agar turut membantu memberikan pencerahan dan himbauan kepada masyarakat sehingga dapat berpartisipasi dalam Pilkada Belu 2020 yang merupakan pesta demokrasi ini benar-benar mengedepankan etika dan nilai-nilai demokrasi.

"Yang juga menjadi penting kita berkoordinasi dan berainerfi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama juga partai-partai politik yang akan terlibat aktif dalam pesta demokrasi khususnya di Kabupaten Belu," kata Kapolres.

Pihaknya juga tambah Kapolres Cliffry aktif memantau dan menghimbau agar masyarakat dalam Pilkada Belu 2020 ini dapat menggunakan media sosial (Medsos) untuk menyampaikan informasi yang benar, tidak menyebarkan informasi hoax, ujaran kebencian yang berbau SARA yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa.

"Media Sosial juga dihimbau untuk hindari penyampaian informasi yang bersifat provokatif terutama kaitan dengan isu-isu SARA yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan kita," pungkasnya.

[No/G-Ntt]
Lebih baru Lebih lama