Gerindra NTT Peduli Gizi di Tengah Pandemi Covid-19

Penyerahan Bantuan Kacang Hijau Secara Simbolis oleh Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi NTT, Esthon L. Foenay kepada Perwakilan Wadah Titian Harapan Kupang, Margaritha Wadu di Kantor DPD Gerindra NTT (Foto-G-Ntt)
Kupang, GerbangNTT. Com - Di saat bangsa Indonesia dirundung wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), aksi peduli kepada sesama memang sangat diperlukan.

Pasalnya, resiko penyebaran Covid-19 sangat tinggi dan potensi penyebarannya sangat cepat, sehingga berbagai upaya di tingkat global, nasional maupun daerah harus dilakukan.

Khusus di Nusa Tenggara Timur (NTT), aksi penanggulangan sudah dilakukan banyak pihak, baik itu dari perorangan, organisasi, maupun perusahaan.

Salah satu yang tergerak untuk turut menanggulangi dampak Covid-19 adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Propinsi NTT.

Upaya penanggulangan itu dilakukan Partai Gerindra NTT dibawah Kepemimpinan Esthon L. Foenay dengan memberikan donasi atau bantuan demi menjaga gizi masyarakat.

Donasi atau bantuan itu berupa paket sembako yang diserahkan langsung Ketua DPD Partai Gerindra NTT didampingi sejumlah pengurus kepada kelompok rentan umat Muslim di Kota Kupang yang  merayakan Idul Fitri, Selasa (19/05/2020).

Selain paket sembako, Esthon juga memberikan bantuan kacang hijau kepada sekolah-sekolah PAUD di NTT yang selama ini dibawah binaan dan dampingan Yayasan Wadah Titian Harapan terutama bagi anak-anak PAUD yang orang tuanya adalah buruh bangunan, petani serabutan dan ojek yang selama ini sangat tergantung kepada upah harian karena dampak Covid-19.
Penyerahan Paket Sembako Secara Simbolis oleh Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi NTT, Esthon L. Foenya kepada Ketua DPD NTT Gerakan Muslim Indonesia Raya, Moh Yamin
Bantuan paket sembako diterima Ketua DPD NTT Gerakan Muslim Indonesia Raya, Moh Yamin dan Ketua DPD NTT Aksi Kesetiakawan Sosial Indonesia Raya (AKSIRA), Faizal Makarim.

Sedangkan bantuan kacang hijau diterima Margaritha Wadu dari Yayasan Wadah yang mewakili para pengelola 8 PAUD binaan Yayasan Wadah Titian Harapan di Kota Kupang, TTS dan Belu.

Selain bantuan dari DPD Gerindra NTT, Anggota DPRD Belu, Agustinho Pinto juga menyumbangkan 40kg kacang hijau di 5 PAUD di Belu. 

Selain itu, Anggota DPRD Belu dua periode ini juga menyumbangkan 200pcs masker yang dibelinya dari ibu-ibu penjahit binaan Yayasan Wadah Titian Harapan untuk kemudian dibagikan ke anak-anak PAUD.

Dengan demikian sekitar 269 anak PAUD dari 8 sekolah di Kota Kupang, TTS dan Belu akan menjadi sasaran oleh guru PAUD dan kader Posyandu dari rumah ke rumah untuk kurung waktu 2-3 bulan ke depan. Tentunya dengan tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19.

Florencio Mario Vieira atas nama Yayasan Wadah Titian Harapan menyampaikan terima kasih atas kepekaan dan kepeduliaan kader-kader Gerindra dan siapapun dalam berbagi dengan fokus pada peningkatan gizi.

"Status gizi anak jangan sampai terlupakan saat melawan Covid-19 hanya dari satu aspek tanpa memperhatikan pemenuhan gizi yang juga sangat penting dalam meningkatkan imunitas tubuh," ungkap Mario Vieira begitu akrab dikenal.
Distribusi Bantuan Kacang Hijau dan Sejumlah APD di Salah Satu PAUD yang ada di Desa Koa, Kecamatan Mollo Barat, Kabupaten TTS (Foto-G-Ntt)
Sambil mencegah dan menanggulangi Covid-19 tambah Mario Vieira, pihaknya dari Yayasan Wadah Titian Harapan tetap memperhatikan status gizi anak dan berkerjasama dengan pemerintah Desa setempat melalui advokasi agar jangan sampai melupakan program penanganan stunting.

Untuk diketahui, penanggulangan dampak Covid-19 selama ini berdampak langsung terhadap pelayanan kesehatan dasar lantaran seluruh potensi dikerahkan untuk implementasi protokol Covid-19 seperti jaga jarak sehingga beberapa kegiatan terkait kesehatan dasar terhenti.

Padahal program kesehatan dasar sangat diperlukan untuk kelompok rentan (balita dan ibu hamil) terutama di masa pandemi ini.

Saat ini, NTT masih berjuang untuk menurunkan angka stunting dan gizi kurang dan buruk. Data Riskesdas 2018, NTT menunjukkan angka stunting tertinggi: 42,6%, sedangkan proporsi balita gizi kurang dan kurang sebanyak 29,5% tertinggi di Indonesia. 

Melihat kondisi ini, maka upaya pencegahan dan pemutusan penularan Covid-19 jangan sampai melupakan program gizi terhadap kelompok rentan terutama anak-anak stunting yang pada tahun 2013 di level 57% dan turun menjadi 42,6%. Tahun 2018 setelah adanya intervensi massive dari program pemerintah maupun berbagai I-NGO, LSM, OMS, para pihak lalai sehingga meningkat lagi ke angka sebelumnya 57% th 2013.

[No/G-Ntt]
Lebih baru Lebih lama