3 ABK KM Lambelu Positif Covid-19, 6 Penumpang Nekat Terjun ke Laut dan Ratusan Karantina di Rujab

Maumere, GerbangNTT. Com - Sebanyak tiga orang anak buah kapal (ABK) KM Lambelu dinyatakan positif terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) setelah menjalani Rapit Test yang dilakukan belasan petugas medis yang langsung naik ke atas KM Lambelu, Selasa (07/04/2020).

Sebelumnya Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, sudah menyurati Kepala Cabang Pelni Maumere untuk membatalkan KM Lambelu agar tak bersandar di dermaga Lorens Say Maumere.

Namun saat Bupati dan Forkompinda meluncur menuju KM Lambelu untuk mengingatkan kapten Kapal, sontak seluruh penumpang protes dan ribut.

Bupati mengingatkan agar para penumpang tidak boleh turun dan harus dikarantina di atas kapal selama 14 hari. Penyampaian bupati itu tidak diterima penumpang.

Permintaan pemerintah ini menuai protes keras. Bupati bahkan dikata-katai dengan kata yang tak pantas lantaran tidak mengizinkan kapal bersandar di pelabuhan.

Belum selesai penyampaian Bupati, 6 orang penumpang langsung terjun ke laut. Melihat aksi ini, Bupati dan Forkopimda tidak dapat berbuat banyak.

Akhirnya pemerintah mengizinkan KM Lambelu berlabuh di dermaga Lorens Say. Hingga pukul 19.30 Wita, KM Lambelu mulai bergeser menuju dermaga Lorens Say.

Awalnya, kapal diizinkan bersandar di pelabuhan tetapi tak menurunkan para penumpang. Namun akhirinya Bupati dan unsur Forkopimda Sikka mengizinkan para penumpang turun dengan pengaturan yang cukup ketat.

Sebelum penumpang turun, Dandim 1603/Sikka, Letkol Zunalendra dan Danlanal Maumere, Totok Nurcahayanto mengerahkan aparatnya masing-masing serta pihak Kepolisian dan Dinas Kesehatan untuk segera mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap dengan disinfektan untuk menyambut penumpang di dermaga.

Proses menurunkan penumpang diatur secara ketat, dimana melalui pengeras suara di dermaga, para penumpang diarahkan untuk mengantri setiap 20 orang beserta seluruh barang bawaannya. Saat turun pun tidak bergerombol namun satu persatu dan tetap menjaga jarak aman.

“Kami mengatur prosedur menurunkan penumpang dan tidak boleh dilakukan secara bergerombolan, tetapi dilakukan secara bertahap dengan masing-masing tahap 20 orang. Para petugas yang sudah dilegkapi dengan APD sudah berada di tangga kapal. Sementara kendaraan truk disiapkan mengangkut para penumpang menuju ke tempat karantina yang sudah disiapkan pemerintah,” jelas Zunalendra seperti dilansir timexkupang.com.

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diego kepada media mengaku merasa kecewa dengan penumpang yang tidak memahami aturan dan instruksi bupati.

Menurut Bupati yang akrab disapa Robi itu, permintaan pemerintah agar seluruh penumpang dikarantina di kapal bermaksud untuk menyelamatkan penumpang itu sendiri dan warga Kabupaten Sikka pada umumnya. Namun hal itu tidak digubris para penumpang sehingga ada penumpang yang nekat terjun ke laut.

“Masyarakat sama sekali tidak paham. Saya sudah instruksikan bahkan surat terakhir tanggal 7 April yang ditujukan kepada Pelni untuk mengurungkan niatnya bersandar juga telah disampaikan, namun semuanya tidak berlaku. Oleh karena itu kami menyetujui untuk bersandar dengan pengawasan yang ketat,” ungkap Robi.

Robi menyatakan dirinya sudah memperkirakan sebelumnya bahwa kedatangan KM Lambelu pasti ada yang positif corona. Karena pada 27 Maret lalu, kata Robi, ia mengeluarkan surat untuk menolak KM Lambelu bersandar di Dermaga Lorens Say setelah berkoordinasi dengan Gubernur NTT dan Kepala Dinas Perhubungan NTT. Namun oleh pihak provinsi tetap menyetujui agar KM Lambelu berlabuh di dermaga Lorens Say Maumere.

Kini, lanjut Robi, pemerintah dan seluruh unsur pimpinan lembaga di Sikka harus bekerja ekstra ketat untuk mengawasi penumpang yang saat ini turun dari KM Lambelu.

Bahkan sebelumnya, sudah terjadi keributan di atas KM Lambelu, ketika para penumpang tujuan Sikka itu diinformasikan agar tak turun di pelabuhan.

Akibatnya dua orang dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap para penumpang dan ABK itu disandera di atas kapal oleh sejumlah penumpang yang panik.

Robi menyebutkan, jumlah penumpang yang turun di pelabuhan Lorens Say Maumere sebanyak 238 orang dan dua balita. Sementara jumlah crew KM Lambelu sebanyak 95 orang.

Pantauan media sekitar pukul 19.20 Wita, semua lorong di wilayah Kota Uneng dan sekitarnya dijaga ketat oleh masyarakat dan dipasang portal sehingga membatasi mobilitas baik kendaraan roda empat, roda dua maupun akses menusia.

Karantina di Rujab dan Gedung SCC
Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Sikka, Fransikus Roberto Diogo dan Gedung Sikka Convention Center (SCC) dijadikan tempat karantina terpusat bagi ratusan penumpang KM Lambelu yang baru diturunkan di pelabuhan Lorens L. Say pada, Selasa (7/04/20) pukul 21.30 wita.

Langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Sikka sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus covid-19.

Usai dilakukan pemeriksaan dari tim kesehatan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sikka, seluruh penumpang KM. Lambelu diarahkan menuju ke dua lokasi tersebut. Yang mana, bagi penumpang wanita ditempatkan di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Sikka, Fransikus Roberto Diogo yang terletak di jalan Eltari, Kecamatan Alok. Bagi penumpang pria diarahkan di gedung Sikka Convention Center (SCC) yang terletak di Kecamatan Alok.

“Penumpang tujuan Sikka akan dipandu langsung oleh petugas menuju 2 lokasi karantina. Yakni, untuk laki laki dikarantina di gedung Sikka Convention Centre (SCC) dan perempuan akan dikarantina di Rumah Jabatan Bupati Sikka,” ujar Bupati Sikka seperti dilansir lenterapos.com.

Ia mengatakan, selama menjalani karantina terpusat selama 14 hari, kita tidak mengizinkan siapapun termasuk keluarga mereka untuk mengunjugi mereka di tempat karantina. Dirinya mengaku, di tempat karantina tersebut hanya ditempatkan petugas kesehatan dan aparat keamanan.

[No/Timex/Lenterapos/G-Ntt]
Lebih baru Lebih lama