Lah! Gubernur Tinjau Porang di Nenuk tapi Bukan Milik Pemda Belu Senilai 1,3 M

Atambua, GerbangNTT. Com - Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat disela-sela kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-RDTL, Selasa (11/02/2020) menyempatkan diri untuk meninjau langsung budidaya porang (Maek Bako) di hutan jati Nenuk, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat.

Namun, Gubernur yang akrab dikenal VBL itu tidak meninjau porang milik Pemerintah Daerah (Pemda) Belu, tetapi justru meninjau porang milik atau yang di budidaya warga sekitar.

Pasalnya, salah satu lokasi budidaya porang milik Pemda Belu yang menelan anggaran 1,3 Milyar itu terancam gagal. Hal ini nampak dalam pantauan media di lokasi budidaya porang milik Pemda tak begitu banyak tumbuh tanaman yang bernilai ekonomis tinggi tersebut.

Padahal menurut rencana, porang yang dibudidaya Pemda Belu sejak 2017 lalu itu akan segera dipanen dalam waktu dua-tiga bulan kedepan.

Saat bincang-bincang bersama ibu-ibu pemilik lahan porang tersebut, Gubernur VBL meminta kesediaan ibu-ibu untuk membudidaya porang lebih banyak lagi.

Pihaknya kata Gubernur akan mendukung dengan menyediakan bibit porang sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

"Bisa tidak, satu orang kerja sampai 10 ha?," tanya VBL.

"Bisa," jawab Ibu-ibu.

"Bisa. Nah mama-mama bisa, (kerja). Kita akan bantu benih untuk membantu pertumbuhan ekonomi," lanjut VBL.

Selanjutnya kepada wartawan, Gubernur mengatakan porang menjadi komoditi unggulan.
Saat ini banyak negara-negara membutuhkan porang untuk proses karbohidrat low sugar.

"Dengan karbohidrat ini gulanya rendah, sehingga banyak sekali yang ingin porang ini. Saya juga bilang bukan hanya kirim ke luar tetapi kita juga makan, karena hanya kirim keluar, makanan bergizi buat kita tidak ada," sebut VBL.

Ditanya porang milik Pemda Belu yang menelan anggaran 1,3 M terancam gagal, Gubernur VBL mengatakan harusnya diberikan kepada masyarakat yang membudidayakan porang tersebut.

Pasalnya, budidaya porang ini tidak gampang. Jika dibudidaya oleh pemerintah, tidak akan peduli apakah porang ini tumbuh atau tidak.

"Iya memang kalau kerja itu harus kasi rakyat yang kerja, makanya tadi saya bilang, nanti kerja kita bantu benih, rakyat yang kerja, ini mama-mama sudah jago, benih saja kita tambah, kita siapkan semua, kepentingan mereka biar mereka yang kerja," ungkap Gubernur.

"Karena tidak gampang kalau pemerintah yang kerja, dia kan terima gaji, apa urusannya, itu barang tidak hidup pun apa urusannya. Tapi kalau mama-mama yang kerja itu barang tidak hidup, mereka mati. Itu bedanya, semangat dan spiritnya beda," tutup VBL.

Untuk diketahui, Gubernur VBL bersama rombongan didampingi Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan dan pimpinan OPD lingkup Pemkab Belu meninjau porang milik warga setelah melakukan rapat kerja di gedung graha kirani Atambua.

[No/G-Ntt]
Lebih baru Lebih lama