Ikrar Damai PSHT dan IKS, Bupati Lay: Jangan Ada Lagi Tetesan Air Mata

ATAMBUA, GerbangNTT. Com - Bupati Belu, Willibrodus Lay meminta agar jangan ada lagi tetesan air mata hanya karena kesalahpahaman antara kelompok masyarakat umumnya dan khususnya kelompok pemuda terutama kelompok perguruan PSHT dan IKS PI di Kabupaten Belu.

Pasalnya, Kabupaten Belu adalah tanah Sahabat sehingga sebagai anak-anak Belu harus menjaga persahabatan.

"Hari ini kita di sini, bersilaturahmi, berkumpul di Kabupaten Belu ini adalah tempat Sahabat. Jadikan tempat ini sebagai tempat kita semua. Kita tidak boleh lagi meneteskan air mata karena kesalahpahaman," ujar Bupati Lay dalam sambutannya pada acara Ikrar Perdamaian antara anggota Perguruan PSHT dan IKS PI Belu di Lapangan Umum Atambua, Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-Timor Leste, Sabtu (18/05/2019)

Atas nama pemerintah, Bupati Lay mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota dari kedua perguruan yang bersedia melakukan perdamaian.

"Kita tidak mencari siapa yang salah. Saya percaya bahwa hari ini kita berkumpul, bertekad membangun persahabat lebih kuat di tanah sahabat melalu ikrar perdamaian yang telah di ucapkan," tuturnya.
Sebagai pemimpin di daerah ini, tambah Bupati Lay mengajak agar sama-sama membangun Belu dengan cinta kasih terutama bertekad membangun perdamaian.
 Ketua Cabang Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kabupaten Belu, Ruben Tavares menyampaikan permintaan maaf kepada pemerintah Kabupaten Belu, TNI, Polri dan segenap masyarakat Kabupaten Belu karena akibat dari perbuatan oknum-oknum tertentu dari kedua organisasi telah meresahkan dan menciptakan suasana tidak nyaman dan aman bagi semua masyarakat Kabupaten Belu.

Kedepan tegas Tavares, apabila masih ada oknum tertentu yang masih ingin memprovokasi atau melakukan tindakan pidana, maka segera laporkan ke pengurus cabang serta pihak keamanan dalam hal ini Polri dan TNI.

Sementara itu, Ketua Cabang IKS PI Belu, Alfonso Maya mengatakan bahwa perguruan kita hanya beda nama, namun kita semua adalah saudara.

Maya menuturkan sebagai pesilat, mari kita membangun dengan prestasi melalui even perandingan yang digelar sehingga dapat membanggakan daerah dan pemerintah-negara kita Indonesia.

Untuk diketahui, perdamaian ditandai dengan menandatangani ikrar perdamaian.

Selain itu, Ikrar perdamaian dilaksanakan dalam bentuk sumpah adat yang dipimpin tokoh adat dari Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak.

Prosesi perdamain sendiri dilakukan dengan meminum darah hewan berupa kerbau dan kambing yang disembelih lalu dicampur dengan arak (miras) sebagai bentuk komitmen saling mengasihi satu sama lain.

Hadir dalam acara Ikrar Damai tersebut, Wakil Bupati Belu, J.T Ose Luan, Ketus IPSI Belu, Benediktus Manek, Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing, Dandim 1605 Belu, Letkol (Inf) Ari Dwi Nugroho, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda di Kabupaten Belu.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama