Lahan sawah kurang lebih luas 40 Ha tersebut terletak di wilayah Desa Fatubaa, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-Timor Leste.
Danki Brimob Subden 2 Den A Pelopor Atambua, Iptu Vonny Farizky mengatakan wilayah Desa Fatubaa punya potensi pertanian lahan basah.
Selama ini, kata Iptu Rizky lahan yang sudah diolah dan siap ditanam kurang lebih seluas 9 ha.
"Masih puluhan hektar lain yang belum diolah," kata Iptu Rizky usai kegiatan tanam padi di Desa Fatubaa, Rabu (14/02/2018).
Menurut Rizky, masyarakat punya lahan, tetapi belum dikelola seluruhnya secara maksimal.
"Sehingga, kita turun untuk bantu masyarakat," ujarnya.
Keterlibatan ini kata Rizky merupakan bentuk kepedulian polisi khususnya Brimob kepada masyarakat.
"Polisi tidak hanya urus keamanan masyarakat. Tapi, perlu bantu masyarakat untuk tingkatkan kesejahteraan. Apalagi ini di wilayah perbatasan. Kita bantu supaya hidup masyarakat lebih baik," jelas Iptu Rizky.
Lahan yang dikelola secara baik tambah Rizky akan meningkatkan kesejahteraan bagi warga perbatasan.
Salah satu warga yang juga petani Fatubaa, Armando menyampaikan terima kasih atas bantuan dari pihak kepolisian khususnya anggota Brimob Subden 2 Den A Pelopor Atambua.
"Iya kita sangat berterima kasih karena bapak-bapak Brimob dengan seragam lengkap mau turun ke sawah dan bantu kami tanam padi," ujar Armando.
[g-ntt/mp]
