Kejuaraan berkelas yang diikuti peserta offroad asal Kota Kupang, TTS, TTU, Malaka, Belu dan dari Negara tetangga Timor Leste digelar didukung Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Dandim 1605 Belu Letkol Czi Nurhidin Adi Nugroho di dampingi Pejabat Kemeterian Pariwisata, Perwakilan IMI NTT, Kapolres Belu, AKBP Yandri Irsan, Dansatgas Pamtas RI-RDTL, Yonif Raider 712/Wt, Letkol Inf Elvino Yudha Kurniawan dalam sambutannya saat membuka dengan resmi Wirasakti Offroad tersebut mengatakan, ajang kompetisi atau kejuaraan ini adalah untuk memupuk tali persaudaraan dan persahabatan Indonesia-Timor Leste di daerah perbatasan.
"Dengan digelarnya kejuaraan ini diharapkan persaudaraan dan persahabatan hubungan kedua negara bisa terjalin dengan erat," ujar Dandim Nugroho.
Dandim Nugroho juga mengharapkan semua offroader tetap menjaga keselamatan masing-masing.
"Semoga pelaksanaan off road yang dilaksanakan ini berjalan lancar dan aman sehingga mencapai tujuan yang diharapkan,” pintanya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Penyelenggara Wirasaksi Offroad 2017, Manuel Do Carmo dalam laporannya mengatakan kejuaraan ini digelar dalam rangka HUT Ke-72 TNI di Perbatasan RI-RDTL.
"Selain dalam rangka HUT TNI, kejuaraan ini juga sebagai media untuk memaksimalkan bakat yang dimiliki oleh pemuda, terutama di Atambua dan sekitarnya," kata Do Carmo.
Dijelaskannya, kejuaraan sendiri dilakukan selama tiga hari dan memberlakukan aturan sesuai dengan standart Ikatan Motor Indonesia (IMI)
"Kejuaraan ini terbagi atas tiga kelas yaitu Under 2500 cc, 2501-4800cc dan Free For All (FFA) dan waktu lama untuk mengitari sirkuit buatan ini paling lama enam menit," jelas Do Carmo
Kejuaraan bergengsi di perbatasan ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Terbukti banyak masyarakat yang hadir dan memberikan dukungan kepada para offroader meskin cuaca sangat terik.
[G-NTT/MP]
