Para pencinta matematika di seluruh dunia baru saja merayakan sebuah hari istimewa kemarin, tanggal 16 September 2025. Jika Hari Pi (14 Maret) sudah sering terdengar, tanggal kemarin menandai sebuah peristiwa numerik yang jauh lebih langka dan hanya terjadi sekali dalam satu abad. Tanggal yang ditulis dalam format 9/16/25 ini bukanlah sekadar angka biasa, melainkan menyembunyikan sebuah keindahan matematis yang berakar pada salah satu teori tertua di dunia.
Keunikan di Balik Angka 9/16/25
Keistimewaan tanggal kemarin terletak pada tiga komponennya: hari (9), bulan (16), dan tahun (25, diambil dari 2025). Masing-masing angka ini merupakan bilangan kuadrat sempurna. Angka 9 adalah kuadrat dari 3 (3²), 16 adalah kuadrat dari 4 (4²), dan 25 adalah kuadrat dari 5 (5²).
Namun, keunikannya tidak berhenti di situ. Deretan akar kuadrat dari tanggal tersebut—yaitu 3, 4, dan 5—merupakan contoh paling klasik dari apa yang dikenal sebagai “Triple Pythagoras”.
“Tanggal ini menyembunyikan salah satu kebetulan terindah yang pernah kita temui,” ujar Terrence Blackman, kepala departemen matematika di Medgar Evers College, City University of New York, kepada NPR. “Angka-angka tersebut menceritakan sebuah kisah yang jejaknya bisa ditelusuri hingga ke zaman Yunani kuno.”
Mengenal Kembali Triple Pythagoras
Peristiwa langka ini menjadi momen yang tepat untuk mengingat kembali Teorema Pythagoras, sebuah konsep fundamental dalam matematika. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, teorema ini menyatakan bahwa pada segitiga siku-siku, jumlah kuadrat dari panjang dua sisi penyikunya sama dengan kuadrat dari panjang sisi miringnya (hipotenusa).
Rumus ini melahirkan konsep Triple Pythagoras, yang secara sederhana adalah satu kelompok tiga bilangan bulat positif yang memenuhi persamaan teorema tersebut. Rumusnya adalah:
a2+b2=c2
Dalam rumus ini, c melambangkan sisi miring atau sisi terpanjang dari segitiga siku-siku, sementara a dan b adalah dua sisi penyiku yang lebih pendek. Pasangan angka (3, 4, 5) adalah contoh paling populer karena 32+42=9+16=25, yang merupakan 52.
Beberapa contoh bilangan lain yang termasuk dalam Triple Pythagoras adalah (5, 12, 13), (7, 24, 25), dan (8, 15, 17), yang semuanya memenuhi hukum Pythagoras.
Jejak Sejarah dan Momen Berikutnya
Meskipun Pythagoras (sekitar 570–495 SM) adalah matematikawan yang namanya paling lekat dengan teorema ini, catatan sejarah menunjukkan bahwa konsep serupa sebenarnya telah dikenal berabad-abad sebelumnya oleh para ahli di Babilonia kuno dan India. Terlepas dari siapa penemu aslinya, teorema ini telah merevolusi dunia modern, menjadi dasar bagi banyak perkembangan di bidang geometri, arsitektur, musik, dan berbagai bidang lainnya.
Momen unik seperti “Hari Istimewa Kotak Triple Pythagoras” (Pythagorean Triple Square Day) kemarin tidak akan terjadi lagi dalam waktu dekat. Hal ini menjadikannya sebuah pengingat yang elegan tentang bagaimana matematika secara tak terduga muncul dalam kehidupan kita sehari-hari, bahkan dalam penanggalan.
Sebagai catatan penutup yang menarik, tanggal kemarin juga memiliki keanggunan matematis tersembunyi lainnya: jika Anda menghitung 452 di kalkulator, hasilnya adalah 2025, menghubungkan dua akar kuadrat dari tanggal tersebut dengan tahun terjadinya fenomena ini.