Korea Selatan menunjukkan ambisi seriusnya untuk menjadi salah satu dari tiga negara adidaya di bidang kecerdasan buatan (AI) global. Langkah ini dibuktikan dengan penyelenggaraan “KTT AI Skala Besar” (Super-giant AI Summit) yang akan mengumpulkan para pemimpin industri global dan lokal, serta unjuk gigi inovasi dari startup dalam negeri di berbagai acara teknologi terkemuka.
Panggung Kolaborasi AI Domestik dan Internasional
Menurut sumber dari industri pada hari Rabu (17/9), Kementerian Sains dan TIK Korea Selatan akan menggelar “KTT AI Skala Besar” sebagai acara puncak dari “AI Festa 2025”, yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai 30 September di COEX, Seoul. Acara ini menjadi bukti nyata dari komitmen kuat pemerintah dalam mendorong pengembangan AI, dengan menyatukan raksasa teknologi global seperti OpenAI dan Perplexity dengan para pemain utama industri AI domestik, termasuk Naver Cloud, LG AI Research, Upstage, SK Telecom, dan KT.
KTT ini akan dibuka secara resmi oleh pidato bersama dari dua perusahaan yang memimpin Dewan Promosi AI Skala Besar. Sesi akan dilanjutkan dengan pidato kunci dari Lim Moon-young, Wakil Ketua Komite Strategi AI Nasional, yang akan memaparkan cetak biru dan arah strategis AI negara.
Visi OpenAI dan Perplexity untuk Asia
Kehadiran OpenAI dan Perplexity, dua nama besar yang memimpin pasar AI global, menjadi daya tarik utama KTT ini. Sandy Kunbathanagan, Kepala Kebijakan OpenAI untuk Asia-Pasifik (APAC), akan menguraikan visi “OpenAI untuk Korea” dalam sebuah sesi dialog bersama Profesor Yim Yong dari Universitas Nasional Seoul. Diharapkan dalam sesi ini, OpenAI akan mengumumkan rencana kontribusinya terhadap ekosistem AI Korea, termasuk program “OpenAI for Countries”.
Selain itu, Morita Jun, Kepala APAC dari Perplexity yang merupakan pemain kuat di pasar mesin pencari berbasis AI, juga akan tampil sebagai pembicara kunci. Mengingat minatnya yang tinggi terhadap pasar Korea baru-baru ini, ia diperkirakan akan membagikan arah strategis perusahaannya untuk seluruh pasar Asia.
Wujud Inovasi Lokal: Startup Waddle Pamerkan Juara Hackathon GPT-5
Seiring dengan gelaran akbar tersebut, inovasi dari startup lokal juga mendapat sorotan. Waddle, sebuah startup AI, mengumumkan pada tanggal 17 bahwa mereka telah diundang ke acara peresmian kantor OpenAI Korea untuk mendemonstrasikan karya mereka yang menjadi juara dalam hackathon GPT-5.
Waddle menjadi satu-satunya startup di bidang layanan AI dari tiga perusahaan yang mengoperasikan stan di acara pembukaan tersebut. Teknologi yang mereka pamerkan adalah program simulasi strategi penjualan yang mampu membuat klon digital dari pengunjung toko online berbasis GPT-5. Sistem ini dapat memprediksi performa dari berbagai strategi, seperti peluncuran produk baru, promosi khusus, hingga penggunaan kupon.
Inti dari sistem ini adalah kemampuannya untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan strategi melalui percakapan dengan AI, yang kemudian dapat diterapkan ke toko online hanya dengan satu klik. Ke depannya, Waddle berencana untuk mengintegrasikan teknologi ini dengan layanan pramuniaga AI mereka, ‘Gentoo’, untuk memperluas fungsinya hingga mencakup prediksi penjualan dan rekomendasi strategi pemasaran yang dipersonalisasi.
Memperkuat Ekosistem AI Korea
Sesi sore KTT akan berfokus pada tema “K-AI Stack: Evolusi Model dan Infrastruktur”, yang akan menyoroti kondisi terkini teknologi AI khas Korea. LG AI Research akan membahas masa depan model bahasa, Naver Cloud akan mempresentasikan strategi AI terintegrasi vertikal mereka, dan Rebellions akan memaparkan arah pengembangan Unit Pemrosesan Saraf (NPU) buatan dalam negeri. KTT ini juga akan diperkaya oleh ucapan selamat dalam bentuk video dari Robert Smith, Chairman Vista Equity Partners, dan Profesor Cho Kyung-hyun dari New York University, yang semakin menegaskan status global acara tersebut.