Era Baru Energi Global: Tenaga Terbarukan untuk Pertama Kali Lampaui Batu Bara, Berlin Terapkan Model Inovatif di Tingkat Lokal

Era Baru Energi Global: Tenaga Terbarukan untuk Pertama Kali Lampaui Batu Bara, Berlin Terapkan Model Inovatif di Tingkat Lokal

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, produksi listrik dari sumber energi terbarukan secara global melampaui batu bara pada paruh pertama tahun 2025. Data ini menandai titik balik penting dalam transisi energi dunia, yang jejaknya juga terlihat dalam proyek-proyek perumahan inovatif berskala lokal, seperti yang diterapkan di Berlin.

Titik Balik Bersejarah dalam Produksi Listrik Global

Sebuah studi yang dirilis oleh lembaga riset energi Ember mengungkapkan sebuah pencapaian monumental: pada semester pertama tahun 2025, produksi listrik dari sumber energi terbarukan mencapai 5.072 terawatt-jam (TWh), mengalami peningkatan hampir delapan persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebaliknya, produksi listrik dari batu bara justru menurun tipis sekitar satu persen menjadi 4.896 TWh.

Menurut para ahli di Ember, pergeseran ini meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi listrik global menjadi 34,3 persen. Sementara itu, pangsa batu bara turun menjadi 33,1 persen. Sebagai perbandingan, Jerman sendiri pada periode yang sama memproduksi sekitar 220 TWh listrik, dengan 62 persen di antaranya berasal dari sumber terbarukan dan hanya 21 persen dari batu bara.

Tenaga Surya dan Angin sebagai Motor Pertumbuhan

Laporan tersebut mencatat bahwa permintaan listrik global pada paruh pertama 2025 meningkat sebesar 369 TWh. “Peningkatan permintaan ini berhasil dipenuhi, bahkan terlampaui, oleh lonjakan produksi listrik tenaga surya (naik 306 TWh) dan tenaga angin (naik 97 TWh),” demikian kutipan dari studi tersebut. Sementara itu, produksi dari tenaga air dan bioenergi mengalami sedikit penurunan. Produksi dari tenaga nuklir tercatat sedikit meningkat, sedangkan total produksi listrik dari bahan bakar fosil (batu bara, gas, dan minyak) secara keseluruhan menunjukkan tren penurunan.

Tiongkok menjadi pemimpin dalam pertumbuhan tenaga surya global dengan kontribusi sebesar 55 persen. Di belakangnya menyusul Amerika Serikat (14 persen), Uni Eropa (12 persen), India (hampir 6 persen), dan Brasil (sekitar 3 persen). “Kita menyaksikan tanda-tanda awal dari sebuah titik balik yang krusial,” ujar MaƂgorzata Wiatros-Motyka, Analis Ketenagalistrikan Ember. “Tenaga surya dan angin kini tumbuh cukup pesat untuk memenuhi peningkatan kebutuhan listrik dunia. Ini menandai dimulainya era di mana energi bersih mampu mengimbangi pertumbuhan permintaan.”

Aksi Lokal di Berlin: Listrik Surya Langsung untuk Penghuni

Tren global ini tercermin dalam berbagai proyek lokal yang inovatif, salah satunya di kawasan Neukölln, Berlin. Perusahaan energi hijau naturstrom AG tengah mengembangkan skema penyediaan listrik tenaga surya lokal untuk kawasan perumahan berkonsep sosial-ekologis, Greenfields Buckow. Para penghuni dapat menikmati listrik ramah lingkungan yang dihasilkan dari panel fotovoltaik di atap gedung mereka dengan tarif yang lebih terjangkau.

Untuk proyek ini, naturstrom telah memasang panel surya dengan total kapasitas 165 kilowatt di atap lima gedung apartemen. Diperkirakan sekitar separuh dari listrik yang dihasilkan dapat digunakan langsung oleh para penghuni. Jika pasokan dari panel surya tidak mencukupi, kebutuhan listrik akan dipenuhi oleh pasokan energi hijau dari jaringan publik yang juga disediakan oleh naturstrom, berasal dari pembangkit listrik tenaga angin, surya, dan air di Jerman.

Menuju Kawasan Perumahan Bebas CO2 Pertama

Proyek Greenfields Buckow, yang terdiri dari 106 unit hunian, direalisasikan sebagai kawasan multi-generasi. Pemanfaatan energi surya lokal ini merupakan bagian dari konsep keseluruhan yang berkelanjutan. Bangunan empat hingga lima lantai ini didirikan dengan metode konstruksi kayu modular dan menjadi bagian dari area pengembangan baru Buckower Felder, yang dicanangkan menjadi kawasan perkotaan bebas CO2 pertama di Berlin.

Kawasan ini dirancang untuk membaurkan berbagai generasi dan lapisan sosial, dengan menyediakan hunian bagi ibu atau ayah tunggal muda, para lansia yang sebelumnya tidak memiliki tempat tinggal, serta apartemen sewa pada umumnya.

“Kami sangat antusias dapat melengkapi konsep berkelanjutan Greenfields Buckow dengan penawaran listrik bagi penyewa ini,” kata Sarah Debor, kepala divisi Perumahan dan Komersial Urban di naturstrom AG. “Potensi panel surya di atap gedung-gedung perkotaan sangat besar. Proyek seperti di Neukölln ini memanfaatkan peluang tersebut dan memungkinkan penghuni apartemen untuk turut merasakan manfaat dari listrik tenaga surya yang terjangkau.”