Bank raksasa Jerman, Commerzbank, kini menghadapi tantangan dari dua arah. Di satu sisi, kekhawatiran internal meningkat seiring dengan langkah agresif bank Italia, Unicredit, yang terus menambah kepemilikan sahamnya. Di sisi lain, tekanan eksternal datang dari pasar finansial setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat saham bank tersebut, memicu aksi jual oleh para investor.
Peringatan Commerzbank Terkait Konflik Kepentingan
Manajemen Commerzbank secara terbuka menyuarakan keprihatinannya terhadap manuver yang dilakukan oleh Unicredit. Wakil Pimpinan Commerzbank, Michael Kotzbauer, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan surat kabar “Sueddeutsche Zeitung”, menyatakan adanya potensi konflik kepentingan yang nyata.
“Unicredit jelas memiliki kepentingan untuk menjaga harga saham Commerzbank tetap rendah jika mereka serius untuk melanjutkan tujuan akuisisinya. Hal ini tentu akan sangat merugikan pemegang saham lainnya dan para pemangku kepentingan,” ujar Kotzbauer. Ia juga menambahkan bahwa Unicredit, melalui anak usahanya di Jerman, Hypovereinsbank, adalah pesaing langsung Commerzbank, yang semakin mempertegas adanya “berbagai konflik kepentingan yang jelas.”
Meskipun demikian, Kotzbauer menegaskan bahwa dewan direksi dan dewan pengawas Commerzbank menyambut baik “dialog yang terbuka dan adil dengan semua pemegang saham.” Ia menekankan bahwa Unicredit, “seperti pemegang saham lainnya, harus bertindak demi kepentingan perusahaan dan seluruh pemegang saham.”
Langkah Unicredit yang baru-baru ini meningkatkan kepemilikan saham langsungnya di bank swasta terbesar kedua di Jerman itu menjadi sekitar 26% telah ditanggapi dingin oleh pemerintah Jerman, yang menyebut tindakan tersebut sebagai langkah yang “tidak terkoordinasi dan bersifat permusuhan.”
Saham Tertekan Setelah Penurunan Peringkat dari Goldman Sachs
Di tengah ketegangan korporasi tersebut, saham Commerzbank bersama dengan Deutsche Bank mengalami tekanan jual pada hari Rabu. Pemicunya adalah laporan analisis dari Goldman Sachs yang menurunkan peringkat kedua bank tersebut. Pada perdagangan pra-pembukaan, saham Commerzbank anjlok 2,7% ke level 33,43 euro, sementara saham Deutsche Bank turun 1,8% menjadi 30,83 euro.
Goldman Sachs menurunkan peringkat Commerzbank dari “Netral” menjadi “Jual” (Sell), dan Deutsche Bank dari “Beli” (Buy) menjadi “Netral” (Neutral). Menurut analis Chris Hallam, keputusan ini didasarkan pada valuasi saham keduanya yang dinilai sudah terlalu tinggi setelah mengalami kenaikan signifikan. Hallam mencatat bahwa kedua saham tersebut telah menunjukkan kinerja yang jauh melampaui pasar secara umum maupun sektor perbankan Eropa belakangan ini. Meskipun begitu, ia tetap optimis terhadap prospek sektor perbankan Eropa secara keseluruhan.
Konteks Kenaikan Saham dan Prospek ke Depan
Penurunan ini terjadi setelah periode kenaikan yang luar biasa bagi Commerzbank. Sejak awal tahun, saham bank ini telah meroket hampir 120%. Pendorong utama dari lonjakan tersebut adalah ekspektasi pasar akan kemungkinan akuisisi oleh Unicredit. Selain itu, harapan akan pemulihan ekonomi di bawah pemerintahan baru Jerman turut menjadi sentimen positif, yang juga mengangkat saham Deutsche Bank hingga naik hampir 90% sejak awal tahun 2025.
Kini, pasar mengamati dengan cermat bagaimana Commerzbank akan menavigasi ancaman akuisisi dari salah satu pemegang saham terbesarnya, sambil berupaya meyakinkan investor akan nilai fundamentalnya pasca penurunan peringkat dari salah satu bank investasi paling berpengaruh di dunia.