Dunia hiburan senantiasa bergerak dinamis, menyuguhkan perpaduan harmonis antara kenangan masa lalu yang tak lekang oleh waktu dan inovasi masa depan yang revolusioner. Dari nostalgia tembang lawas Malaysia yang masih bergema hingga pergeseran monumental dalam penyiaran penghargaan film dunia, industri ini terus mencatatkan sejarah baru.
Jejak Abadi Tembang “Satu Nama Tetap di Hati”
Menoleh ke belakang pada era 90-an, grup musik asal Malaysia, EYE, berhasil menancapkan taringnya di belantika musik lewat lagu legendaris bertajuk “Satu Nama Tetap di Hati”. Tembang yang dirilis pada tahun 1997 ini merupakan bagian dari album “Lebih Hebat Lagi” dan diciptakan oleh duet komposer Adinda Amiro serta Kamal Halim. Hingga kini, lagu tersebut masih memiliki tempat istimewa di hati para pendengar setia musik Melayu.
Lirik lagu ini menyiratkan kedalaman perasaan seseorang yang tetap mengabadikan satu nama di dalam sanubarinya, meskipun terpisah oleh jarak dan waktu. Kisah yang diangkat menggambarkan sebuah hubungan yang pernah membawa kebahagiaan, di mana hanya pasangan tersebut yang memahami betapa dalamnya cinta yang pernah bersemi. Meskipun situasi memaksa mereka untuk berpisah tanpa kehendak, terdapat keyakinan kuat bahwa kasih sayang tidak akan pernah surut. Lagu ini menyuarakan harapan optimis akan adanya pertemuan kembali di masa depan untuk merajut ulang keindahan kisah cinta yang sempat tertunda.
Penghormatan bagi Ikon Musik di Grammy Week 2026
Beralih ke kancah musik internasional masa kini, Recording Academy bersiap memberikan penghormatan tertinggi kepada tiga figur berpengaruh dalam industri musik global. Pharrell Williams, Brandy, dan Kirk Franklin dijadwalkan menerima penghargaan dalam acara tahunan Recording Academy Honors keempat yang dipersembahkan oleh Black Music Collective. Perhelatan akbar ini rencananya akan digelar pada Kamis, 29 Januari 2026, bertempat di Fairmont Century Plaza, Los Angeles, hanya beberapa hari menjelang malam puncak Grammy Awards 2026.
Dalam acara tersebut, Pharrell Williams akan dianugerahi Dr. Dre Global Impact Award, sebuah pengakuan atas kontribusi revolusionernya sebagai produser dan seniman. Sementara itu, Brandy dan Kirk Franklin akan menerima Black Music Icon Award sebagai bentuk apresiasi atas pengaruh abadi mereka—Brandy dengan jejaknya di genre R&B dan pop, serta Franklin yang telah mentransformasi musik gospel kontemporer. Harvey Mason Jr., CEO Recording Academy, memuji para penerima penghargaan ini sebagai visioner sejati yang karyanya terus menginspirasi seniman di seluruh dunia.
Fenomena Box Office Sinema Nigeria
Tidak hanya di dunia musik, industri perfilman Afrika juga mencatatkan pencapaian gemilang. Film terbaru karya Funke Akindele, “Behind The Scenes”, berhasil mengguncang bioskop Nigeria dengan memecahkan rekor pendapatan di akhir pekan pembukaannya. Film ini meraup lebih dari 200 juta Naira, menjadikannya debut box office terbesar sepanjang tahun 2025.
Menurut laporan FilmOne Entertainment, karya ini menjadi rilis Nollywood pertama tahun ini yang melampaui angka fantastis tersebut dalam waktu singkat, sekaligus mematahkan lima rekor akhir pekan pembukaan lainnya. Film yang mengangkat tema berat mengenai tanggung jawab finansial keluarga atau “black tax” ini dibintangi oleh deretan aktor ternama seperti Scarlet Gomez, Iyabo Ojo, dan Akindele sendiri. Kesuksesan ini semakin mengukuhkan status Funke Akindele sebagai “Ratu Box Office”, menyusul kesuksesan historis film sebelumnya, “Everybody Loves Jenifa”.
Era Baru Penyiaran Oscar di YouTube
Menatap masa depan industri perfilman Hollywood, sebuah perubahan besar dalam pola konsumsi media telah diumumkan. Mulai tahun 2029, ajang penghargaan paling bergengsi di dunia, The Oscars, akan beralih dari siaran televisi tradisional ke platform YouTube. Kesepakatan global jangka panjang ini akan berlangsung hingga tahun 2033, memberikan YouTube hak eksklusif tidak hanya untuk upacara penganugerahan, tetapi juga liputan karpet merah dan konten di balik layar.
Langkah strategis ini diambil untuk memperluas jangkauan Oscar ke audiens global yang lebih luas, mengingat 21% pemilih Academy kini berasal dari luar Amerika Serikat. Neal Mohan, CEO YouTube, menyatakan harapannya agar transisi ini dapat menginspirasi generasi baru penikmat film. Sementara stasiun televisi ABC masih akan menayangkan acara tersebut hingga perayaan satu abad Oscar pada 2028, perpindahan ke layanan streaming pada 2029 diprediksi akan mengubah total cara penonton di seluruh dunia menikmati malam terbesar Hollywood tersebut.