LEMBATA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengonfirmasi bahwa Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kembali meletus pada Kamis (5/10) pukul 10.32 WITA.
Fajaruddin M. Balido, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, memberikan rincian lebih lanjut mengenai letusan tersebut.
"Kolom letusan gunung api teramati memiliki ketinggian sekitar 700 meter di atas puncak, atau setara dengan 2.123 meter di atas permukaan laut," ujarnya.
"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 27.8 mm dan durasi selama 52 detik. Kami juga melihat abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas sedang meluncur ke arah barat."
Sejak awal tahun hingga 5 Oktober 2023, Gunung Ili Lewotolok telah meletus sebanyak 66 kali. Mengingat frekuensi erupsinya, PVMBG menetapkan gunung tersebut berada pada tingkat aktivitas Level II.
"Kami mengimbau warga di sekitar gunung api, serta pendaki dan wisatawan, untuk tidak memasuki area dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok," tambah Fajaruddin.
Penduduk yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak gunung tersebut juga diminta untuk mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama pada musim hujan yang dapat meningkatkan risiko tersebut.
Selain ancaman dari lahar, warga di sekitar Gunung Ili Lewotolok juga dihimbau untuk mempersiapkan diri menghadapi hujan abu.
"Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker, serta pelindung mata dan kulit untuk menghindari gangguan kesehatan akibat hujan abu," pesan Fajaruddin.
Dengan frekuensi erupsi yang cukup tinggi, PVMBG terus memonitor aktivitas Gunung Ili Lewotolok dan mengajak masyarakat untuk senantiasa waspada serta mengikuti arahan dari pihak berwenang.